Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bandeng
http://semuadimari.blogspot.com/2014/03/cara-pengendalian-hama-dan-penyakit.html
Pengendalian hama dan penyakit ikan bandeng tentu penting dalam usaha budidaya agar dapat hasil yang optimal. Tentunya setelah menngetahui cara pemberian pakan bandeng yang baik. Lantas hama penyakit apa saja yang perlu diketahui?.
1. Pembusukan sirip
Disebabkan oleh bakteri. Gejalanya sirip membusuk dari bagian tepi.
2. Vibriosis.
Disebabkan oleh bakteri Vibriosis sp , gejalanya nafsu makan turun, pembusukan sirip, dan bagian perut bengkak oleh cairan.
3. Penyakit oleh Protozoa.
Gejalanya nafsu makan hilang, mata buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak berlendir.
4. Penyakit oleh cacing renik.
Sering disebabkan oleh cacing Diploctanum yang menyerang bagian insang sehingga menjadi pucat dan berlendir.
Penyakit dari bakteri, parasit dan jamur disebabkan lingkungan yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan bandeng. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan bahan organik dan pencemaran lingkungan dari aliran sungai. Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas yang berbahaya.
Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut.
Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang mampu menetralkan berbagai gas berbahaya hasil pembusukan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami.
Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran NASA pada pakan buatan. NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan bandeng, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.
Penyakit yang sering menyerang bandeng adalah :
1. Pembusukan sirip
Disebabkan oleh bakteri. Gejalanya sirip membusuk dari bagian tepi.
2. Vibriosis.
Disebabkan oleh bakteri Vibriosis sp , gejalanya nafsu makan turun, pembusukan sirip, dan bagian perut bengkak oleh cairan.
3. Penyakit oleh Protozoa.
Gejalanya nafsu makan hilang, mata buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak berlendir.
4. Penyakit oleh cacing renik.
Sering disebabkan oleh cacing Diploctanum yang menyerang bagian insang sehingga menjadi pucat dan berlendir.
Penyakit dari bakteri, parasit dan jamur disebabkan lingkungan yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan bandeng. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan bahan organik dan pencemaran lingkungan dari aliran sungai. Bahan organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas yang berbahaya.
Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi nutrisinya. Maka cara pengendalian penyakit harus menitikberatkan pada kedua faktor tersebut.
Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan TON dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang mampu menetralkan berbagai gas berbahaya hasil pembusukan kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan plankton sebagai pakan alami.
Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran NASA pada pakan buatan. NASA dengan kandungan mineral-mineral penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah dan melengkapi nutrisi pakan bandeng, sehingga ketahanan tubuh untuk hidup dan berkembang selalu tercukupi.
Sumber : http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-bandeng.html